A.
Ruang Lingkup IPA (IAD)
a.
Ruang Lingkup IPA
Ilmu Alamiah Dasar
( Basic Natural Science ) merupakan ilmu pengetahuan alam yang
mengkaji prinsip esensial saja, sehingga ruang lingkup Ilmu Alamiah Dasar
( Basic Natural Science ) secara garis besar meliputi :
1.
Fisika ( Physics )
Suatu ilmu pengetahuan
yang mempelajari benda tak hidup atau mati dari aspek wujud dengan perubahan –
perubahan yang bersifat sementara. Fisika secara klasik dibagi dalam mekanika,
panas, bumi, cahaya, gelombang, listrik, magnet dan teknik mekanika, teknik
sipil, teknik listrik, dan termasuk dalam lingkup besar ilmu bumi dan
antariksa.
2.
Kimia ( Chemistry )
Suatu ilmu pengetahuan
yang mempelajari makhluk hidup dan tidak hidup dari aspek susunan materi dan
perubahan – perubahan yang bersifat tetap. Kimia secara garis besar dibagi
menjadi kimia anorganik dan kimia organic. Kedua bagian itu pada dasarnya
membahas dasar keseluruhan, kemudian diikuti analisis kualitatif dan
kuantitatif.
3.
Biologi ( Biological Science )
Ilmu pengetahuan yang
mempelajari makhluk hidup dan gejala – gejalanya. Biologi dibagi atas cabang –
cabang antara lain :
a.
Botani
Adalah
suatu cabang biologi yang mempelajari tentang seluk beluk tentang
tumbuhan. Botani merupakan salah satu bidang kajian dalambiologi yang
mengkhususkan diri dalam mempelajari seluruh aspek biologitumbuh-tumbuhan.
Dengan demikian, dalam botani dipelajari semuadisiplin ilmu biologi
untuk mempelajari pertumbuhan, reproduksi,
metabolisme, perkembangan,
interaksi dengan komponen biotik dankomponen abiotik,
serta evolusi tumbuhan.
Orang yang menekuni bidang botani disebut sebagai botanis.
b.
Zoologi
Adalah cabang biologi yang
mempelajari struktur, fungsi, perilaku, serta evolusi hewan. Ilmu ini antara
lain meliputi anatomi perbandingan,psikologi hewan, biologi molekular, etologi, ekologi perilaku, biologievolusioner, taksonomi,
dan paleontologi. Kajian ilmiah zoologi dimulai
sejak sekitar abad ke-16.
c.
Morfologi
Adalah suatu studi
tentang struktur luar atau bentuk luar makhluk hidup. Morfologi dipakai oleh
berbagai cabang ilmu. Secara harfiah, morfologi berarti 'pengetahuan
tentang bentuk' (morphos). Berikut beberapa ilmu yang menggunakan nama
morfologi:
·
Morfologi (linguistik), ilmu tentang morfem-morfem dalam bahasa.
·
Morfologi (biologi), ilmu
tentang bentuk organisme, terutama hewandan tumbuhan dan
mencakup bagian-bagiannya.
·
Geomorfologi,
ilmu tentang batuan dan
bentuk luar bumi.
d.
Anatomi
Adalah
suatu studi tentang struktur – dalam atau bentuk – dalam makhluk
hidup. Anatomi (berasal dari bahasa Yunani ἀνατομία anatomia,
dari ἀνατέμνειν anatemnein, yang berarti memotong) adalah cabang daribiologi yang
berhubungan dengan struktur dan organisasi dari makhluk hidup.
Terdapat juga anatomi hewan atau zootomi dan anatomi
tumbuhan atau fitotomi. Beberapa cabang ilmu anatomi
adalah anatomi perbandingan,histologi,
dan anatomi manusia.
e.
Fisiologi
Adalah
suatu studi tentang fungsi bagian tubuh atau organ makhluk
hidup. Fisiologi adalah turunan biologi yang mempelajari bagaimanakehidupan berfungsi
secara fisik dan kimiawi. Istilah ini
dibentuk dari kataYunani Kuna φύσις, physis,
"asal-usul" atau "hakikat", dan λογία, logia,
"kajian". Fisiologi menggunakan berbagai metode ilmiah untuk
mempelajari biomolekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, dan organisme
secara keseluruhan menjalankan fungsi fisik dan kimiawinya untuk mendukung
kehidupan.
f.
Sitologi ( Biologi Sel )
Adalah
suatu studi tentang sel secara mendalam meliputi struktur molekuler dan lain –
lain. Biologi sel (juga disebut sitologi, dari bahasa Yunani kytos,
"wadah") adalah ilmu yang mempelajari sel.
Hal yang dipelajari dalam biologi sel mencakup sifat-sifat fisiologis sel
seperti struktur dan organel yang terdapat di dalam sel, lingkungan dan
antaraksi sel, daur hidup sel, pembelahan sel dan
fungsi sel (fisiologi),
hinggakematian sel.
Hal-hal tersebut dipelajari baik pada skala mikroskopikmaupun
skala molekular,
dan sel biologi meneliti baik organisme bersel
tunggal seperti bakteri maupun sel-sel terspesialisasi di dalam organisme
multisel seperti manusia.
Menurut Abdullah Aly
dan Eny Rahma dalam bukunya Ilmu Alamiah Dasar, bahwa ruang lingkup Ilmu
Alamiah Dasar ( IAD ) adalah sebagai berikut :
1. Alam
semesta dan tata surya
2. Bumi
3. Asal
mula kehidupan bumi
Sedangkan, H. Abu
Ahmadi dan A. Supatmo mengelompokkan ruang lingkup
Ilmu Alamiah Dasar ( IAD ) kedalam lima pokok
bahasan sebagai berikut :
1. Kelahiran
alam semesta
2. Masalah
tata surya
3. Bumi
4. Asal
mula kehidupan bumi
5. Perkembangan
variabilitas makhluk hidup
Menurut pendapat dari
dua penelitian diatas dapat diambil pembahasan sebagai berikut :
1. Alam
Semesta dan Tata Surya
·
Mengenal Alam Semesta
Alam
semesta adalah ruang dimana didalamnya terdapat kehidupan biotik maupun abiotik
serta segala macam peristiwa alam yang dapat diungkapkan maupun yang belum
dapat diungkapkan oleh manusia.
B. Teori terbentuknya
alam semesta
a.
Teori Ledakan
Karena adanya suatu
massa dan berat jenis yang sangat besar, meledak dengan hebat karena adanya
reaksi inti. Massa itu kemudian berserakan mengembang dengan sangat cepatnya
menjauhi pusat ledakan.
b.
Teori Ekspansi dan Kontraksi Teori
Teori berlandas pikiran
bahwa ada suatu siklus dan alam semesta, yaitu “masa ekspansi” dan “masa
kontraksi” diduga bahwa siklus ini berlangsung dalam waktu 30.000 tahun.
Tata
Surya
Tata
surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang
disebut matahari dan semua objek yang mengelilinginya. Objek-objek tersebut
termasuk delapan buah planet (merkurius, venus, bumi, mars, yupiter, saturnus,
Uranus, neptunus ) yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima
planet – planet kerdil / katai ( Pluto, Ceres, Huamea, Makemake, eris ). 173
satelit – satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (
meteor, asteroid, komet ) lainnya.
Hipotesis
tentang terbentuknya tata surya :
a.
Hipotesis Nebula
Hipotesis nebula
pertama kali dikemukakan oleh Immanuel Kant ( 1724-1804 ) pada tahun 1775.
Kemudian hipotesis ini disempurnakan oleh Pierre Marquis De Laplace pada tahun
1796. Oleh karena itu, hipotesis ini lebih dikenal dengan hipotesis nebula
Kant-Laplace. Pada tahap awal tata surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini
terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula. Unsur gas sebagian besar
berupa hidrogen. Karena gaya gravitasi yang dimilikinya, kabut itu menyusut dan
berputar dengan arah tertentu. Akibatnya, suhu kabut memanas dan akhirnya menjadi
bintang raksasa yang disebut matahari. Matahari raksasa terus menyusut dan
perputarannya semakin cepat. Akibat gaya gravitasi, gas – gas tersebut memadat
seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam. Dengan cara yang
sama, planet luar juga terbentuk.
b.
Hipotesis Planetesimal
Hipotesis planetesimal
pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlain dan Forest R Moulton pada
tahun 1900. Hipotesis planetesimal mengatakan bahwa tata surya terbentuk akibat
adanya bintang lain yang hampir menabarak matahari.
c.
Teori Tidal
Teori tidal ( Jeans dan
Harold ) mengatakan bahwa tata surya terbentuk dari dua buah matahari yang
bergerak mendekat. Lalu, terjadi peristiwa tarik menarik yang menyebabkan
percikan – percikan dari matahari tersebut. Percikan – percikan ( tidal )
inilah yang menjadi planet dan benda-benda angkasa lainnya.
d.
Hipotesis Kondensasi
Hipotesis kondensasi
mulanya dikemukakan oleh astronom belanda yang bernama G. P. Kuiper ( 1905 –
1973 ) pada tahun 1950 menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari bola kabut
raksasa yang berputar berbentuk cakram raksasa.
e.
Hipotesis Bintang Kembar
Hipotesis bintang
kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle ( 1915 – 2001 ) pada tahun 1956.
Hipotesis mengemukakan bahwa tata surya kita berupa dua bintang yang hampir
sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan
– serpihan kecil. Serpihan itu akan terperangkap oleh gravitasi bintang yang
tidak meledak dan mulai mengelilinginya.
Daftar Pustaka:
a.
Purnama, Heri.. Ilmu Alamiah
Dasar. 2003. Jakarta : PT. Rineka Cipta
b.
Ahmad, Abu dan A. Supatmo. Ilmu
Alamiah Dasar. 1998. Jakarta : PT. Bumi Aksara
c.
Jasin, Maskoeri. Ilmu Alamiah
Dasar; Untuk Perguruan Tinggi Non Eksata dan Umum. 1998. Jakarta :
Raja Gafindo Persada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar