Jumat, 24 Juni 2016

Metode Ilmiah (Matematika dan IAD BAB II)

A.    METODE ILMIAH ( Matematika dan IAD )

Pengetahuan pada manusia yang diperoleh melalui cara ini banyak sekali, yaitu sejak zaman manusia purba sampai sekarang. Banyak pula penemuan hasi “trial and error” sangat bermanfaat bagi manusia. Misalnya ditemukan redaman kulit kina untuk obat malaria. Pengetahuan yang didapat dengan cara-cara tersebut diatas termasuk pada golongan pengetahuan yang tidak ilmiah, pengetahuan dapat dikatakan ilmiah bila pengetahuan memenuhi empat syarat, yaitu:
a.       Objektif
b.      Metodik
c.       Sistematik
d.      Berlaku umum

1.1  Penelitian Ilmiah

Menggunakan kaidah-kaidah ilmiah mengemukakan pokok-pokok fikiran, menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian ilmiah/meyakinkan.
Ada dua kriteria dalam menentukan kadar/tinggin-rendahnya mutu ilmiah suatu penelitian yaitu:

a.       Kemampuan memberikan pengertian yang jelas tentang masalah yang diteliti.
b.      Kemampuan untuk meramalkan sampai dimana kesimpulan yang sama dapat dicapai apabila data yang sama ditemukan di tempat/waktu lain.

1.2  Penelitian non ilmiah

Berdasarkan spesialis bidang (ilmu) garapannya sebagian penelitian yang non ilmiah didapati pada bidang garapan sebagai berikut:
a.       Bisnis (akunting, keuangan, manajemen pemasaran
b.      Komunikasi (massa, bisnis, kehumasan/PR, periklanan)
c.       Hukum (perdata, pidana, tatanegara, internasional)
d.      Pertanian (agribisnis, agronomi, budi daya tanaman, hama tanaman)
e.       Teknik, Ekonomu (mikro, makro, pembangunan), dll.

1.3   Langkah-langkah Operasional Metode Ilmiah/non Ilmiah
  
a.      Metode Ilmiah

Suatu penelitian ilmiah akan berhasil dengan baik apabila dilakukan dengan struktur metode ilmiah. Struktur metode ilmiah memiliki beberapa langkah sebagai berikut:
a.       Perumusan masalah
b.       Penyusunan Kerangka Berfikir/Dasar Teori
c.        Penarikan Hipotesis
d.      Eksperimen/Percobaan
e.       Analisis data
f.       Penarikan kesimpulan



b.      Metode non Ilmiah

Ada beberapa pendekatan metode non ilmiah yang banyak digunakan, yaitu: pendapat otoritas , pengalaman, penemuan secara kebetulan dan coba-coba (trial and error), metode a priori dan sebagainya.
a.       Pendapat otoritas
b.      Pengalaman
c.       Penemuan coba-coba (trial and error)
d.      Metode a priori

1.4  Keunggulan dan Keterbatasan serta Peranan Metode Ilmiah dalam Perkembangan Ilmu pengetahuan

       a.       Keterbatasan
           Dengan metode ilmiah dapat dihasilkan ilmu atau pengetahuan yang ilmiah. Dalam pengujian hipotesis, diperlukan data. Data ini berasal dari pengamatan yang dilakukan oleh panca indera. Kita mengetahui bahwa panca indera mempunyai keterbatasan untuk menangkap suatu fakta. Dengan demikian maka data yang terkumpul juga tidak sesuai dengan yang sebenarnya.
        Kesimpulan yang diambil berdasarkan data tidak benar, tentu saja tidak akan benar. Jadi, peluang terjadinya keliruan suatu kesimpulan yang diambil berdasarkan metode ilmiah tetap ada. Oleh karena itu semua kesimpulan ilmiah, atau kebenaran ilmu bersifat tentatif, artinya kesimpulan itu dianggap benar selama belum ada kebenaran ilmu yang dapat menolak kesimpulan itu.
          Sedangkan kesimpulan ilmiah yang dapat menolak kesimpulan ilmiah yang terdahulu, menjadi kebenaran ilmu yang baru. Keterbatasan lain yaitu tidak menjangkau untuk membuat kesimpulan yang bersangkutan dengan baik dan buruk atau sistem nilai, tentang seni dan keindahan, dan juga tidak dapat menjangkau untuk menguji adanya Tuhan.


      b.      Keunggulan
           Ciri ilmiah yaitu objektif, metodik, sistematik dan berlaku umum oleh karena itu orang akan terbimbing sedemikian hingga padanya terkembang suatu sikap ilmiah. Sikap iliah yaitu:

1.      Mencintai kebenaran yang objektif, dan bersifat adil
2.      Menyadari bahwa kebenaran ilmu tidak absolut
3.      Tidak percaya pada takhyul, astrologi maupun untung-untungan
4.      Ingin tahu lebih banyak
5.      Tidak berfikir secara prasangka
6.      Tidak percaya begitu saja pada suatu kesimpulan tanpa adanya bukti-bukti yang nyata
7.      Optimis, teliti dan berani menyatakan kesimpulan yang menurut keyakinan ilmiahnya adalah benar.



     c.       Peranan metode ilmiah:

1.      Metode ilmiah berperan untuk memberikan penjelasan logis dalam ilmu empiris.
2.      Sebagai landasan dalam melakukan suatu penelitian ilmiah.
3.      Berperan dalam memberikan bukti yang konkrit terhadap suatu ilmu pengetahuan.


Sumber : http://nebychonita.blogspot.co.id/2016/04/metode-ilmiah-matematika-dan-ilmu.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar