Kamis, 20 Oktober 2016

PTI dan Lingkup Intrapersonal 2

INTERNET ADDICTION
A.   Pengertian Kecanduan Internet (Internet Addiction)
Internet diciptakan untuk memudahkan pekerjaan manusia, mengakses segalanya dengan lebih cepat dan praktis. Banyak sekali kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh internet yang membuat banyak orang menjadi tergiur untuk menggunakannya. Tidak heran jika jumlah dari pengguna internet kini kian hari kian meningkat. Jika kita lihat, saat ini banyak sekali orang-orang di sekitar kita yang tidak dapat lepas dari gadget-nya. Bahkan disaat sedang berjalan maupun sedang berbincang dengan orang lain perhatian mereka tidak lepas dari gadget mereka masing-masing. Internet menjadi teman yang paling setia dan paling dibutuhkan. Memang, tidak dapat kita pungkiri perkembangan zaman juga menuntut kita untuk menggunakan internet. Namun, jika kita tidak dapat membatasinya maka hal ini dapat menimbulkan suatu gangguan yang sering disebut oleh para ahli jiwa sebagai Internet Addiction Disorder (IAD) atau gangguan kecanduan internet.
v  Pengertian Menurut Para Ahli
·        Menurut Young (1996), seseorang bisa disebut kecanduan pada internet apabila individu tersebut menunjukkan perilaku-perilaku tertentu. Perilaku-perilaku tersebut dibuat berdasarkan pada kriteria-kriteria kecanduan berjudi (pathological gambling) yang dapat membedakan antara orang yang kecanduan pada internet dan yang tidak sampai kecanduan. Seorang pengguna internet sudah dapat digolongkan sebagai pecandu internet bila ia memenuhi sedikitnya lima dari delapan kriteria yang disebutkan oleh Young.
·        Menurut McKenna & Bargh, internet merupakan salah satu cara untuk mengurangi loneliness karena internet memungkinkan seseorang dapat berinteraksi scara tidak langsung dengan seseorang lainnya di belahan dunia. Dalam menggunakan internet kita dapat mengembangkan perasaan, mendapat dukungan sosial serta mendaatkan teman baru yang baik dalam mengembangkan perasaan, jika individu menghabiskan banyak waktu di internet dimanapun ia berada, maka individu loneliness akan menyediakan waktu lebih sedikit untuk berinteraksi dengan tatap muka didunia nyata serta mengurangi kesempatan untuk lebih jauh mengenal hubunganya dengan dunia nyata.
·        Menurut Brenner (dalam Essau, 2008), individu dapat mengalami kecanduan ketika menghabiskan waktunya selama 19 jam per minggu, dimana dalam penggunaannya individu menunjukkan adanya keinginan untuk menambah waktu penggunaan internet, adanya ketidaknyamanan yang dirasakan ketika individu tersebut tidak menggunakan internet, dan adanya keinginan untuk secara terus-menerus menggunakan internet.
Ø  Young membagi kecanduan internet kedalam 5 kategori, yaitu :
-        Cybersexual addiction, yaitu seseorang yang melakukan penelusuran dalam situs-situs porno atau cybersex secara kompulsif.
-        Cyber-relationship addiction, yaitu seseorang yang hanyut dalam pertemanan melalui dunia cyber.
-        Net compulsion, yaitu seseorang yang terobsesi pada situs-situs perdagangan (cyber shopping atau day trading) atau perjudian (cybercasino).
-        Information overload, yaitu seseorang yang menelusuri situs-situs informasi secara kompulsif.
-        Computer addiction, yaitu seseorang yang terobsesi pada permainan-permainan online (online games).
Ø  Sejumlah gejala pola perilaku telah dicantumkan oleh Kimberley Young, seorang peneliti tentang kecanduan internet, untuk menentukan apakah seseorang sudah digolongkan sebagai pecandu. internet adalah sebagai berikut:
-        Pikiran pecandu internet terus-menerus tertuju pada aktivitas berinternet dan sulit untuk dibelokkan ke arah lain.
-        Adanya kecenderungan penggunaan waktu berinternet yang terus bertambah demi meraih tingkat kepuasan yang sama dengan yang pernah dirasakan sebelumnya.
-        Yang bersangkutan secara berulang gagal untuk mengontrol atau menghentikan penggunaan internet.
-        Adanya perasaan tidak nyaman, murung, atau cepat tersinggung ketika yang bersangkutan berusaha menghentikan penggunaan internet.
-        Adanya kecenderungan untuk tetap on-line melebihi dari waktu yang ditargetkan.
-        Penggunaan internet itu telah membawa risiko hilangnya relasi yang berarti, pekerjaan, kesempatan studi, dan karier.
-        Penggunaan internet menyebabkan pengguna membohongi keluarga, terapis, dan orang lain untuk menyembunyikan keterlibatannya yang berlebihan dengan internet
-        Internet digunakan untuk melarikan diri dari masalah atau untuk meredakan perasaan-perasaan negatif seperti rasa bersalah, kecemasan, depresi, dan sebagainya. Internet Addiction memberikan dampak negative bagi para penggunanya. Namun hal ini bukan berarti tidak dapat dicegah. Internet Addiction dapat dicegah dengan membatasi waktu pemakaian internet serta mengetahui dan memahami website-website apa saja yang pantas untuk dikunjungi sesuai tingkatan usia. Apabila pengguna sudah dapat menyeimbangkan dirinya dalam berinternet, dampak kecanduan internet akan bisa diatasi.

·        Dampak Kecanduan Akan Internet
1.      Meiningkatkan kriminalitas dan juga cyber crime
2.      Menyebabkan terjadinya cyber bullying
3.      Banyak orang menjadi lupa waktu, karena terlalu asik bermain dengan internet
4.      Tugas-tugas yang terbengkalai
5.      Bagi para siswa, dapat berpotensi untuk menurunkan prestasi akademik
6.      Cenderung acuh terhadap lingkungan sekitar
7.      Membolos dari pekerjaan dan juga sekolah (terutama bagi mreka yang kecanduan internet dan juga game online)
8.      Dapat merusak mental, karena tidak semua konten internet baik untuk dibuka dan diakses
9.      Aspek emosi dan juga sosial yan gmenjadi rendah, terutama terhadap sesame
10.  Pola berpikir yang dapat menjadi menurun

·        Berikut beberapa cara mudah yang dapat digunakan untuk mengatasi gangguan kecanduan internet.
a.      Mengakui bahwa anda seorang penderita gangguan kecanduan internet
Pengakuan merupakan hal yang paling awal untuk mengatasi suatu gangguan. Biasanya seorang penderita suatu ganguan sangat sulit mengakui bahwa dirinya mengalami gangguan tersebut. Hal ini dapat menghambat dalam mengatasi gangguan itu sendiri, karena jika tidak mengakuinya maka dia tidak mungkin mengambil tahap selanjutnya untuk mengatasi ganguan tersebut.
b.      Mengetahui penyebab dari gangguan kecanduan internet pada diri sendiri
Sebelum mengatasi gangguan ini, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa yang menyebabkan kita kecanduan internet. Misalnya, tidak dapat terlepas dari internet karena chatting secara terus menerus atau bermain game on-line secara berlebihan. Dengan mengetahui penyebabnya, akan lebih mudah bagi kita untuk mengatasinya.
c.      Mengetahui dampak buruk gangguan kecanduan internet
Setelah mengetahui penyebabnya kita juga harus tahu dampaknya. Mengapa? Karena dengan mengetahui dampak buruk kecanduan internet kita dapat termotivasi untuk mengurangi penggunaan internet agar terhindar dari dampak buruk tersebut. Banyak sekali dampak buruk yang disebabkan oleh kecanduan internet, misalnya menjadi depresi, antisocial, menyebabkan banyak penyakit fisik, putus sekolah, dan sebagainya.
d.      Membatasi penggunaan internet
Hal ini merupakan hal yang paling utama dan merupakan intinya. Percuma saja jika kita mengakui bahwa kita seorang pecandu internet, mengetahui penyebab dan dampaknya namun tidak mengurangi penggunaan internet. Kita harus bisa memilih mana hal yang dapat kita lakukan tanpa menggunakan internet mana hal yang harus kita gunakan dengan internet. Selama kita bisa melakukan sesuatu tanpa menggunakan internet mengapa tidak dicoba, seperti disaat kita membutuhkan hiburan kita masih bisa bermain permainan lain selain game online atau disaat kita ingin mengobrol selama masih bisa bertemu dengan lawan bicara secara langsung sebaiknya kita berbicara face to face dibandingkan lewat chatting atau e-mail.
e.      Meluangkan waktu untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar
Internet dapat membuat kita menjadi seorang yang apatis. Nah, untuk itu kita harus meluangkan waktu yang lebih dengan orang-orang disekitar kita. Dengan ini kita dapat mengalihkan pikiran kita agar tidak kecanduan dengan internet. Hal ini dapat kita mulai dari lingkukan yang paling kecil yaitu keluarga. Kita dapat menghabiskan waktu kita dengan berbincang-bincang dengan keluarga tercinta untuk mengisi waktu luang kita. Selain mempererat rasa kekeluargaan kita juga dapat terhindar dari kecanduan internet.

B.     JENIS JENIS INTERNET ADDICTION
1.      Cybersexual Addiction
individu yang sering mengunjungi situs dewasa, melihat hal yang berkaitan dengan seksualitas yang tersaji secara eksplisit dan terlihat dalam pengunduhan dan distribusi gambar-gambar atau file-file khusus orang dewasa.
2.      Cyber-Relationship Addiction
mengacu pada individu yang senang mencari teman secara online. individu tersebut menjadi kecanduan untuk mengikuti layanan chatroom dan seringkali menjadi terlalu terlibat dalam hubungan pertemanna online atau terikat dengan perselingkuhan virtual
3.      Net Compulsions
yang termasuk dalam kategori ini adalah : perjudian online, belanja online, dan perdagangan online
4.      Information Overload
informasi yang tersedia di internet menimbulkan perilaku konfulsif
5.      Computer Addiction
kecanduan internet yang secara  terus menerus dapat menimbulkan masalah dalam lingkungan kehidupannya.

C.     Contoh kasus
Game online adalah media elektronik yang menyuguhkan berupa tampilan gerak, warna, suara yang memiliki aturan main dan terdapat level tertentu, yang bersifat menghibur dan bersifat adiktif. Adiksi terhadap game online adalah kesenangan bermain game karena memberi rasa kepuasan tersendiri bagi individu tersebut. “Seperti anak laki-laki yang tidak lulus sekolah atau mendapatkan nilai yang kurang karena di pengaruhi oleh dunia internet, ia selalu kecanduan untuk bermain internet atau di warnet bahkan sampai lupa waktu. Seketika berangkat sekolah pamit pada orang tua tetapi ia ternyata bolos sekolah hanya karena ingin bermain game online yang menurut ia lebih penting daripada pendidikan sangat di sayangkan waktu terbuang hanya untuk bermain game online” beberapa bentuk gejala kecanduan ditunjukkan dengan kurangnya tidur, kelelahan, nilai yang buruk, performa kerja yang menurun, lesu dan kurangnya fokus. Penderita juga cenderung kurang terlibat dalam aktivitas dan hubungan sosial. penderita akan berbohong tentang berapa lama waktu yang mereka gunakan untuk online dan juga tentang permasalahan-permasalahan yang mereka tunda karenanya. Dalam keadaan offline mereka menjadi pribadi yang lekas marah saat ada yang menanyakan berapa lama waktu yang mereka gunakan untuk berinternet.

D.   Faktor Etiologi
Kecanduan didefinisikan sebagai dorongan kebiasaan untuk terlibat dalam aktivitas tertentu atau menggunakan zat, bukan dengan berdiri konsekuensi buruk pada individu fisik, sosial, spiritual, mental, dan kesejahteraan finansial. Alih-alih mengatasi hambatan hidup, mengatasi stres sehari-hari dan menghadapi trauma masa lalu atau sekarang, pecandu merespon maladaptif dengan beralih ke mekanisme koping semu. Biasanya, kecanduan memanifestasikan karakteristik psikologis dan fisik. Sebagai kecanduan perilaku, fokus pada isu-isu psikologis yang meningkatkan konsumsi internet adalah membantu untuk membantu dalam pemahaman klinis mengapa orang berlebihan.

a.      Cognitive-behavioral Model
Kecanduan teknologi sebagai bagian dari kecanduan perilaku: kecanduan internet menampilkan komponen inti dari kecanduan (kedudukan kentara, mood modifikasi, toleransi, penarikan, konflik dan kambuh). Dari perspektif ini, pecandu internet ditampilkan arti-penting kegiatan, sering mengalami keinginan dan perasaan disibukkan dengan internet saat offline. Ia juga menunjukkan bahwa menggunakan internet sebagai cara untuk menghindari perasaan mengganggu, mengembangkan toleransi internet untuk mencapai kepuasan, mengalami penarikan, kapan mengurangi penggunaan intenet, penderitaan saat meningkatnya konflik dengan orang lain karena aktivitas, dan kambuh kembali ke internet juga tanda-tanda kecanduan. Model ini telah diterapkan pada perilaku seks tersebut, berjalan, konsumsi makanan, dan perjudian.

b.      Neuropsychological Model
Seorang individu akan diklasifikasikan sebagai pecandu internet asalkan ia memenuhi siapa pun dari tiga kondisi berikut: (1) salah satu akan merasa bahwa lebih mudah untuk mencapai aktualisasi diri secara online daripada di kehidupan nyata, (2) salah satu akan pengalaman dysphoria dan depresi setiap kali akses ke internet rusak atau kusut berfungsi, (3) orang akan mencoba untuk menyembunyikan waktu penggunaan yang benar nya dari anggota keluarga.

c.      Situational Factors
Faktor situasional berperan dalam pengembangan kecanduan internet. individu yang merasa kewalahan atau yang mengalami masalah pribadi atau yang experince mengubah hidup acara seperti divorve arecent, relokasi, atau kematian dapat menyerap diri dalam dunia maya yang penuh fantasi dan intrik.









DAFTAR PUSTAKA





Tidak ada komentar:

Posting Komentar